Thursday 28 November 2013

Cerita Pendek Semasa Sekolah

“Masalah Kecil Menjadi Besar”
Karya  :           Theo Christ Maximos Gintings

Di pagi hari nan cerah, aku memulai hariku dengan senyuman indah. Beberapa jam aku lalui di sekolahku tercinta yaitu SMP Sint Carolus Bengkulu. Aku lewati dan aku lalui semua pelajaran dengan rasa bahagia. Namaku adalah Wisnu, aku salah satu murid di SMP Sint Carolus.
            Tak terasa waktu pulang pun telah tiba. Namun aku sedang pusing karena ada satu masalah yang menyangkut aku dan sahabat-sahabatku. Aku mempunyai 2 orang sahabat yang tergabung dalam regu pramuka. Mereka adalah Angga dan Said. Dan satu orang sahabat lagi yang bernama Permana yang tidak masuk ke dalam regu pramuka. Permasalahan kami ini adalah berselisih dikarenakan pembagian tugas untuk upacara pramuka. Angga dan Said tidak berbicara apapun kepada Wisnu.
            “Kalian kenapa sich kayak anak kecil aja? Kan kemarin aku cuma minta aja. Kalau gak boleh juga gak apa-apap” kataku
            “Ya, tapikan sudah diatur” kata Said
            “Ya aku kan cuma minta, kalian jangan nyolot gitu dong” balas Wisnu
            “Udah lah, jangan bertengkar lagi” kata Angga
            Said pun langsung mengajak Angga pergi dari sekolah. Mereka berdua pun pergi dari sekolah. Sedangkan Wisnu masih berada di sekolah bersama dengan temannya yang lain. Lalu Angga pun menghampiri Wisnu dan mengatakan apa yang dikata oleh Said.
            “Wis, katanya Said tidak ingin masuk pramuka lagi” kata Angga
            “Memang kenapa?” tanyaku
            “Ya, gara-gara masalah ini” jawab Angga
            “Ya ampun hanya karena masalah ini saja sampai segitunya” kataku
            “Aku gak tau juga” balas Angga

***

            Keesokkan harinya aku, Said, dan Angga tidak ada berkomunikasi sama sekali. Dan itu berlangsung selama 3 hari. Aku sangat sedih hanya karena masalah kecil, persahabatan yang kami bina akan hancur. Sungguh sedih hatiku ini.
            Angga pun datang menemui Permana dan terjadi perbincangan diantara mereka berdua.
“Permana, sebenernya aku tuh mau berkumpul bersama dengan Wisnu tetapi Said  tidak memperbolehkan aku” kata Angga
            “Kenapa emangnya” kata Permana
            “Aku juga tidak tahu. Hanya karena masalah kemarin. Kenapa harus sampai seperti            ini” kata Angga
            “Coba kamu ajak Said ngomong terlebih dahulu. Bilang sama dia jangan bersikap  seperti anak kecil” kata Permana
            “Ya udh deh, nanti aku ajak Said untuk berbicara” kata Angga

***

Tak lama kemudia Permana pun langsung menemui aku dan mengatakan apa yang dirasakan Angga kepada aku. Namun akupun tidak memberikan tanggapan yang berarti karena aku masih kesal dengan tingkah laku Angga dan Said yang seperti anak kecil. Aku merasa kesal, mengapa hanya karena masalah kecil harus menjadi masalah besar.
            Keesokkan harinya Angga mengirimkan SMS kepadaku. Dengan penasaran aku membuka pesan yang dikirim oleh Angga.   
Angga
Wis, maafin aku y. Aku udh bersikap kyk anak kecil
Wisnu
Iya ngga. Dpp kok ngga
Angga
Oke bro
Wisnu
Sippp

            Tak lama setelah Angga mengirimkan sebuah pesan singkat kepadaku. Said pun juga mengirimkan sebuah pesan singkat kepadaku
           
Said
Wis, maafin aku ya.  Aku memang kayak anak kecil. Aku minta maaf, aku memang terlalu cepat emosi. Cuma karena masalah kecil seperti ini aku dan kamu jadi bertengkar
Wisnu
Iya, tidak apa-apa kok. Aku juga terlalu cepat emosi. Tidak seharusnya aku meminta pergantian tugas. Aku juga terlalu egois jadi orang



Said
Iya bro, aku gak mau hanya karena masalah kecil persahabatan kita menjadi hancur seperti ini. Aku mau kita seperti dulu lagi.
Wisnu
Yaudh bro, yang penting skrng kita dh baikan
Said
Sippp bro
Wisnu
Oke bro

***

            Keesokan harinya Said, aku, Angga, dan Permana telah berteman seperti biasa kembali. Kami berjanji agar kami tidak mementingkan sikap egois kami masing-masing. Kami tidak ingin persahabatan kami hancur..
The End

Hidup adalah Cinta, Sanitasi adalah Upaya

Dalam kehidupan makhuk hidup sehari-hari, sudah pasti akan menghasilkan bahan buangan, baik berbentuk cair (limbah) seperti, air seni, air limbah, tinja, ataupun yang berbentuk padat seperti, sampah plastik, aluminium, bekas botol minuman mineral, dan sebagainya. Jika bahan buangan tersebut tidak ditangani sebagai mana mestinya, pasti akan menimbulkan efek negatif dalam kehidupan makhuk hidup itu sendiri. Sebab, bahan buangan akan terus ada, dan bahkan akan selalu bertambah kuantitasnya tiap hari.

Ada beberapa hal yang perlu di perhatikan, terutama pada manusia. Sebab manusia adalah makhluk hidup yang menjadi agen utama yang paling banyak ambil andil dan menyebabkan terjadinya sanitasi yang buruk. Sanitasi yang buruk, dapat disebabkan oleh tidak adanya penanganan terhadap bahan buangan secara terus menerus.

Sanitasi yang buruk, berdampak buruk pula dalam kehidupan kita sehari-hari. Seperti, jika lingkungan rumah kita telah dikelilingi berbagai jenis bahan buangan seperti sampah organik dan anorganik, pasti akan menimbulkan bau yang tidak sedap, munculnya berbagai hewan-hewan vektor ( hewan penyebab timbulnya bibit penyakit, seperti: lalat, tikus, kecoa, dan lainnya) yang dapat pula minimbulkan berbagai jenis penyakit, risiko terkena berbagai jenis penyakit kulit, dan masih banyak lainnya.

Namun itu semua bisa dihindari. Yaitu dengan mengantisipasi dan terus memerhatikan apakah sanitasi di lingkungan sekitar kita sudah baik. Dan untuk mengantisipasinya dapat dengan beberapa cara yaitu, 3R (Reduce, Reuse, Recycle) atau dalam bahasa indonesianya 3 D (Dikurangi, Dipakai Kembali, Di daur ulang), penanaman pohon atau yang akrab dengan go green, dan lainya.

Dalam penanganan 3 R, kini sudah banyak diterapkan oleh negara lain, selain Indonesia. Oleh sebab itu, kita wajib dan haruslah mampu melakukan pemilahan sampah yang terbagi menjadi 3 jenis. Yaitu, sampah organik, an organik, dan B3 (Bahan Beracun Berbahaya). Ketiga jenis ini penempatannya tidaklah boleh sama.

Apabila kita mampu melakukan pemilahan sampah dengan 3 R, selain terjaminnya kualitas sanitasi yang baik, juga kita bisa mendapatkan berkah. Sebab telah banyak orang di kota besar yang sukses dengan usahanya yang mungkin dipandang sebelah mata oleh sepenggal masyarakat luar, yaitu “memulung sampah”, dan selanjutnya di proses dengan daur ulang (recycle) dan kemudian didistribusikan.

Masing-masing contoh dari 3 R ialah

Reduce ( dikurangi) : Sebagai pelajar alangkah baiknya jika kita mampu menggunakan kertas baik yang di bagian depan maupun bagian belakang, dan tidak merobek-robeknya. Sehingga jika kita tidak merobek kertas, takkan ada sampah yang menggunung.

Reuse ( dipakai kembali) : Kita dapat langsung menggunakan barang yang kita anggap sebagai sampah, yaitu botol minuman mineral. Kita dapat menggunakannya sebagai wadah minum kita saat ke sekolah ataupun tempat lainnya dengan batas pemakaian yang ditentukan.

Recycle (di daur ulang) : Kita dapat mendaur ulang berbagai jenis sampah an organik menjadi kreasi yang unik dan menghasilkan pundi-pundi rupiah.

Selain 3 R, masih banyak upaya yang dapat kita lakukan terhadap pencegahan sanitasi yang buruk. Diantaranya, membuat pengomposan sederhana di lingkungan sekitar kita, ataupun di rumah kita sendiri. Pengomposan tersebut dapat kita lakukan dengan membuat keranjang takakura. Selain sampah organik yang kita produksi tidak terbuang begitu saja, kita pun bisa menghasilkan berkah. Seperti dapat menggunakannya untuk tanaman kita, ataupun menjualnya guna meraih pundi-pundi rupiah.

Oleh sebab itu, kita sebagai penerus bangsa dan agen perubahan, kita mampu melakukan berbagai upaya guna mencegah terjadinya sanitasi yang buruk. Dan untuk melakukannya kita dapat memulai dengan hal-hal kecil dan sederhana. Sebab segala sesuatu tidak akan mungkin langsung berproses ke arah yang besar, jika kita tidak biasa dengan hal-hal kecil dan sederhana.

Dan untuk membiasakannya, kita harus terlebih dahulu menyadari bahwa “ hidup indah, jika tak ada sampah dan limbah” dan “ hidup lebih nyaman jika kualitas sanitasi terjamin”. Kalimat itu dapat menjadi moto guna menyadarkan kita bahwa sanitasi itu bukan hal yang sepele. Dalam sanitasi tidak butuh omongan melainkan tindakan menuju perubahan, dalam sanitasi pula, tidak butuh janji ini dan itu, melainkan aksi dan kreasi untuk segala sesuatu.

Oleh karena itu, marilah kita semua mengambil andil yang besar dan berdampak dalam menjaga kualitas sanitasi dalam kehidupan kita sehari-hari. Dengan tangan kita, kita dapat merancang dunia, dengan akal kita, kita dapat membaharui dunia. Gunakanlah tangan yang kita miliki guna merancang proses-proses yang membangun sanitasi yang berkualitas, dan gunakannlah akal kita untuk membaharui sanitasi yang kurang baik, menuju perubahan yang lebih baik, untuk hari ini, besok, hingga kita menutup mata.

Jangan berusaha menutup mata dalam kualitas sanitasi di lingkungan A nda, sebab kualitas sanitasi dalam keseharian Anda, akan mempengaruhi kelangsungan hidup Anda. Mulailah menjaga kualitas kebersihan, di sekitar kita dengan beraksi dengan hal-hal yang sederhana terlebih dahulu. Sebab, hal kecil akan mempengaruhi hal yang akan kita lakukan selanjutnya.


Tuesday 26 November 2013

Karya Sastra dan Pendidikan Karakter



Dalam kehidupan seseorang, masa kanak-kanan adalah bagian dasar dalam proses pembentukan banyak aspek dalam kehidupannya sebagai bekal untuk menghadapi masa depan. Salah satu dari sekian aspek itu adalah pembentukan karakter atau kepribadian. Jika masa kanak-kanak dianalogikan dengan sebuah bangunan, maka masa kanak-kanan adalah pondasi suatu bangunan. Dari bagian pondasi itu lah yang akan menentukan kokoh atau tidaknya suatu bangunan, sehingga ia bisa menahan beban dari bagian-bagian lainnya dari suatu bangunan yang berdiri. Oleh karena itu, tidak salah jika ada sebuah ungkapan yang mengatakan bahwa anak-anak adalah investasi atau aset bagi kedua orang tua dan bangsa.

Pertengahan tahun 2011 ini, kita pernah disuguhi berita tentang kasus tindakan arogansi yang dilakukan para pelajar dari satu sekolah di Jakarta kepada seorang wartawan, yang akhirnya berujung pada konflik yang menarik perhatian banyak pihak. Dari masalah tindakan pengeroyokan yang dilakukan pelajar tersebut serta krisis moral yang dihadapi bangsa ini (seperti korupsi), akhirnya mengingatkan kita (orang tua, guru, masyarakat) kembali kesadaran akan pentingnya pendidikan karakret.

Pendidikan karakter merupakan proses untuk mengasa budi pekerti yang melibatkan aspek pengetahuan (cognitive), perasaan (feeling), dan tindakan (action). Dengan ketiga aspek tersebut pendidikan karakter akan berjalan dengan optimal. Oleh karena itu, pendidikan karekter hendaknya ditanamkan sejak dini (di bawah usia 10 tahun) dan dimulai dari keluarga serta sekolah.

Pembangunan karakter sebagai sebuah proses perlu dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan. Sebab, lewat pendidikan karakter ini, anak diajak untuk mengasah kecerdasan emosi (emotional quotient). Lewat pengasahan kecerdasan emosi, anak dibimbing untuk memiliki rasa percaya diri, kemampuan bergaul atau bersosialisasi, kemampuan bekerja sama, empati, dan kemampuan berkomunikasi. Kemampuan-kemampuan ini lah yang nantinya akan menjadi power saat mereka mengalami kejatuhan atau kegagalan.

Mengenalkan anak-anak dengan dunia sastra merupakan salah satu cara untuk mengembangkan karakter anak. Misalnya lewat mendongeng, membaca cerpen atau novel yang ceritanya disesusikan dengan umur mereka. Lewat cerita (dongeng) anak diajari tentang nilai kehidupan tanpa harus memerintah atau mendikte. Sehingga anak-anak akan belajar sendiri dan merasa nyaman karena seperti diajak bermain.

Menurut Mgr. Ign. Suharyo, Uskup Agung Jakarta (Kompas, Senin, 12 September 2011), bahwa karakter seorang anak dapat dibentuk melalui kata terima kasih, maaf, dan tolong. Dari kata “terima kasih”, akan tergali nilai menghargai orang lain. Kata “maaf” berguna untuk menyembuhkan cedera batin akibat komunikasi yang tidak baik serta mencerminkan kerendahan hati. Sedangkan kata “tolong” menyiratkan pentingnya keberadaan orang lain. Semuannya itu dapat kita sampaikan ke dalam hati mereka lewat media karya sastra. Baik itu disampaikan lewat dongeng sebagai pengantar sebelum mereka tidur ataupun sebagai bahan bacaan mereka di waktu luang.

Oleh karena itu, di tengah-tengah banyaknya fasilitas (permaian anak) yang lahir sebagai hasil kemajuan teknologi, marilah kita kenalkan karya sastra kepada anak-anak kita sejak dini. Agar ketika dewasa meraka akan menjadi pribadi dewasa dengan karakter yang membanggakan. Kita gunakan kemajuan teknologi itu sebagai median untuk mengemas karya sastra yang ada, misalnya merekan pembacaan dongeng lewat hp ataupun menggunakan jejaring sosial sebagai media untuk mengunggah rekaman dongeng di blog atau media yang lain di tengah ara digital seperti sekarang ini.

PKT HARI INI, MANFAATNYA TAK PERNAH BERHENTI, SAMPAI KITA MATI

Kita adalah apa yang kita kerjakan berulang-ulang. Karena itu, keunggulan bukanlah suatu perbuatan, melainkan sebuah kebiasaan. Ilmu pengetahuan selalu berubah, tumbuh, dan berkembang. Sebaliknya, kebiasaan adalah kaku, tetap, dan alami. Artinya, ilmu pengetahuan dan kebiasaan saling berlawanan. Hal ini akan terus-menerus terjadi dalam kehidupan kita. Dengan itu, kita diwajibkan mampu berkebiasaan yang mampu membawa kita pada masa depan yang cemerlang.


Tak banyak sekolah yang menyadari pentingnya hal tersebut. Namun tidak demikian dengan SMP SintCarolus yang menyediakan hari dimana siswa-siswi diberikan materi untuk lebih focus pada pengajaran mengenai kebiasaan yang baik, dimulai dari halsederhana. Namun hal sederhana tersebutakan sukar dijalani jika tidak terbiasa. Sebut saja disiplin, dan mandiri yang sudah menjadi cerminan dari SMP SintCarolus dan anak didiknya.


Selain itu pula, dalam PKT kita bias mengoreksi diri kita secara pribadi dengan adanya pertanyaan refleksi diri. Dari situ, kita bias tahu, apakah kita sudah dapat dikatakan “tuntas” dalam hal kebiasaan, dan dapatkah kebiasaan yang sudah kita jalani mampu membawa kita pada hal yang membanggakan dan berguna bagi sesama? Sebagai remaja, yang masih berada pada fase labil dan pencarian jati diri, seorang siswa/siswi pun penting mendapatkan pengajaran mengenai pemilahan sesuatuhal yang baik dan buruk. Dalam arti mampu berpikir kritis, dewasa, dan tidak lagi seperti pemikiran anak balita. Seorang remaja harus mampu memilah yang baik dan buruk dengan tujuan mampu menjauhi hal-hal buruk (negative), dan mengejar hal-hal baik (positif) sehingga masa depan seorang remaja dapat terencana kearah yang membanggakan.


Oleh sebab itu, keberhasilan seorang murid juga bergantung dengan kebijakan yang diberikan oleh sekolah atau guru yang mengajar serta respon yang antusias dari murid. PKT hari ini, manfaatnya tak pernah berhenti, sampai kita mati!! ^_^

Friday 22 November 2013

Pramuka GUDEP Sint Carolus Kembali Berjaya



Lomba yang diadakan oleh GUDEP Dharmapala yang disebut dengan sebutan KSATRIA (Kemah Satu Hati Pramuka Bumi Rafflesia) ini bertempat di Bumi Perkemahan Kwarda Provinsi Bengkulu. Lomba sekaligus perkemahan ini berlangsung selama 4 hari mulai tanggal 12-15 September 2013. Kegiatan perlombaan ini diikuti oleh seluruh anggota baik ditingkat Siaga, Penggalang, Penegak, dan Pembina pendamping yang berpangkalan di wilayah Sumatera Bagian Selatan.


SMP Sint Carolus mengirim 2 regu inti putra dan putri yang telah dipersiapkan kurang lebih 2 minggu untuk mengikuti perlombaan ini, dengan tujuan untuk menempa jiwa kepramukaan anggota pramuka SMP Sint Carolus di luar serta untuk menambah wawasan, ilmu, serta pengalaman tentang pramuka yang diperoleh dari kegiatan lomba dan juga dari gugus depan lain. Kegiatan ini juga dapat menjadi sarana untuk membangun pendidikan karakter siswa khususnya dalam bidang pramuka.


Dari 9 jenis kegiatan perlombaan yang diadakan, gugus depan SMP Sint Carolus berhasil memperoleh 6 piala, yakni Juara 1 Lomba Identifikasi Tanaman Obat, Juara 2 Jelajah Ksatria, Juara 2 Kolone Tongkat Ksatria, Juara 3 Lomba Hasta Karya, Juara 3 Lomba Kuliner Ksatria, dan Juara 3 Tata Upacara Penggalang. Dengan prestasi yang cukup membanggakan ini, SMP Sint Carolus berharap semangat dan daya juang serta kecakapan anggota pramuka SMP Sint Carolus terasah dan berkembang sehingga nantinya pramuka GUDEP SMP Sint Carolus dapat semakin maju dan dapat semakin dikenal di berbagai kalangan dalam bidang kepramukaan.







‘Maju!!! Kibarkan semangat sebagai Pramuka Indonesia.’





























































Saturday 16 November 2013

google glass

Sebagai sebuah perangkat pintar, Google Glass dibekali dengan sejumlah fitur pendukung berteknokologi tinggi. Selain bakal dilengkapi dengan fitur kamera dan rekam video, Google juga mengkonfirmasi bahwa Google Glass akan dilengkapi fitur musik.
Melalui akun Google+ Glass, Google secara resmi memperkenalkan kehadiran fitur Play Music pada kacamata pintar besutannya. Untuk memperkenalkan fitur ini, Google menggandeng Young Guru yang berprofesi sebagai seorang DJ, Produser Musik, dan Audio Engineer untuk sejumlah musisi kenamaan seperti Rihanna, Jay-Z dan Beyonce.
Menurut Phandroid yang dikutip Tekno Liputan6.com, Rabu (13/11/2013), untuk mengaktifkan fitur ini pengguna Google Glass bisa menggunakan perintah suara. Seperti untuk memutar lagu, pengguna hanya perlu mengucapkan: 'Okay Glass listen to..' diikuti judul lagu yang ingin diputar.
Atau, jika pendengar lupa judul lagu yang sedang diputar, Anda bisa menanyakannya langsung dengan mengucapkan 'Okay Google, what song is this?'. Fitur Sound Search akan menganalisa lagu yang sedang diputar dan menginformasikan nama penyanyi dan cover CD untuk Anda.
Untuk melengkapi fitur baru ini Google juga secara resmi memperkenalkan kehadiran earbud seharga US $ 85. Earbud ini akan tersedia dalam empat warna yakni biru, hitam, orange, dan abu-abu.